Perihal Kita Yang Bukan Kita dan Rumah Yang Tak Lagi Impian
Aku tumbuh bersama kenaifan masa kecil dan beranjak dewasa di dunia yang mungkin sama sekali berbeda dengan yang apa dipikirkan Bapak. Jangankan Bapak, dunia yang kutinggali sekarang adalah realita yang jauh bedanya dengan gambaran yang diterangkan kebanyakan orang — guruku, dan bahkan angan-anganku yang sesederhana kerangka layang-layang. Dari kecil, aku diajarkan untuk mengejar. Segala sesuatu yang bisa dikejar, kukejar. Nilai, rangking, pengakuan, lulus, kuliah, lulus, kerja, kerja, kerja! Lalu aku melihat dan merasakan sendiri bagaimana dunia berputar bengal dan mengeruk kekolotan yang melengket lekat di kepalaku. Masa depan cerah yang diidam-idamkan; kerangka layang-layangku yang sederhana itu, ternyata tidak bisa terbang tanpa adanya benang, gaya, dan hadirnya angin. Awal dunia dewasaku melaju miring dan dingin. Aku bersyukur setidaknya aku masih bisa mengenali diriku, mengerti apa yang kuinginkan, dan menerima bahwa sesungguhnya aku bukanlah orang yang bisa diburu-bu...